Rabu, 06 April 2011

Keranda untuk ananda by Ihsan

setelah petaka menyeringai..
langkah langkah getir mengejar sang pendosa..
wajahnya pasih, peluh membanjiri mimik warasnya..
pada awalnya ia tak tau telah menjadi serapah..
pada awalnya ia hanya besar dengan murka..
mata-mata dan mata maka..
ananda namanya..

haram menjadi penguasa agungnya..
desas-desur anyir busuk kehidupan telah ia jumpai..
menjadi darah yang menggumpal di otak dan telinga nya..
sayangnya ia tak mengetahui kelabu hidupnya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar